Benteng Otanaha


Benteng Otanaha adalah obyek wisata sejarah bangunan peninggalan cagar alam kuno warisan pada masa lalu dari suku Gorontalo. Dibangun pada abad 15 sekitar tahun 1525 dan baru diresmikan oleh Dirjen Kebudayaan Departemen P&K pada tanggal 10 Februari 1981. Letaknya diatas sebuah bukit di kelurahan Dembe I Kecamatan Kota Barat. Berjarak lebih kurang 8 km dari pusat kota Gorontalo. Untuk mencapai benteng tersebut kita harus menapaki anak tangga sebanyak 348 buah dan dapat pula melalui jalan melingkar dengan kendaraan roda dua atau roda empat, benteng ini tempat perlindungan dan pertahanan Raja-raja Gorontalo ketika melawan kolonial portugis yang ingin menjajah. Keunikan dari benteng ini yaitu bangunannya terbuat dari campuran kapur dan putih telur burung maleo. Karena letaknya yang berada dipuncak bukit maka dari benteng ini dapat dilihat pemandangan kota gorontalo dan panorama Danau Limboto. Selain Benteng Otanaha sebagai benteng induk didekatnya terdapat dua benteng lainnya yaitu Benteng Otahiya dan Benteng Ulupahu.

Keberadaan Benteng ini tidak lepas dari sejarah masyarakat Gorontalo. Konon, Benteng OtanahaOtahiya, danUlupahu ini dibangun atas kesepakatan Raja Ilato, Raja Gorontalo yang berkuasa pada waktu itu (1505 – 1585) dengan Nahkoda Kapal Portugal yang sedang singgah di Pelabuhan Gorontalo karena kehabisan bahan makanan, pengaruh cuaca buruk, dan gangguan bajak laut. Maksud dibangunnya benteng ini adalah untuk untuk memperkuat pertahanan dan keamanan negeri.

Benteng Otanaha memiliki 4 buah tempat persinggahan dan 348 buah anak tangga ke puncak sampai ke lokasi benteng. Jumlah anak tangga tidak sama untuk setiap persinggahan. Dari dasar ke tempat persinggahan I terdapat 52 anak tangga, ke persinggahan II terdapat 83 anak tangga, ke persinggahan III terdapat 53 anak tangga, dan ke persinggahan IV memiliki 89 anak tangga. Sementara ke area benteng terdapat 71 anak tangga, sehingga jumlah keseluruhan anak tangga yaitu 348. Hingga saat ini belum diketahui dengan pasti maksud dari jumlah anak tangga yang berbeda – beda di tiap – tiap persinggahannya.
Tingkat ketinggian masing – masing benteng berbeda – beda. Yang paling tinggi adalah Benteng Otanaha. Dari benteng ini kita dapat melihat kedua benteng lainnya, Otahiya dan Ulupahu. Yang paling rendah adalah Benteng Otahiya dengan bentuk sangat berbeda dari benteng induk, Otanaha dan Ulupahu. Benteng Otahiya ini bentuknya menyerupai angka delapan.

Akses menuju Taman Purbakala ini ada dua. Pertama, dari Bandara Jalaluddin Isimu berjarak sekitar 20 km. Melewati jalan trans batudaa, melewati dua kecamatan, yakni Kecamatan Bongomeme dan Kecamatan Batudaa. Setelah memasuki perbatasan wilayah Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo, tepatnya di Kelurahan Dembe I, disebelah kanan jalan ada pintu gerbang bertuliskan “BENTENG OTANAHA”
Perjalanan dari pusat kota gorontalo menuju lokasi Benteng Otanaha bisa ditempuh dalam waktu 15 menit, berkendaraan roda empat atau roda dua dalam kecepatan sedang. Lokasinya hanya Sekitar 2 km dari Lokasi Makam Keramat Ju Panggola. Untuk pengguna angkutan kota, juga tersedia jalur ke Otanaha. Hanya saja, kendaraan angkutan ini tidak langsung berhenti di area parkir. Dari jalan besar ke kompleks benteng hanya sekitar setengah kilometer dan cukup banyak tersedia bentor di pintu gerbang lokasi Benteng Otanaha. Sebagai cagar budaya yang patut dijaga kelestariannya, kompleks Benteng Otanaha ini sudah dipugar pada tahun 1978 – 1981. Pemerintah Daerah juga membangun anak tangga untuk memudahkan wisatawan menjangkau kompleks benteng.

Pendakian yang cukup melelahkan. Namun, begitu tiba di puncak, kita dapat menikmati kota Gorontalo dengan lahan pertaniannya yang luas dan menghijau. Juga keindahan Danau Limboto, danau terbesar di Gorontalo, akan dapat dengan leluasa kita nikmati dari kompleks Benteng Otanaha. Suasana tenang dan hembusan semilir angin yang menggerakkan pepohonan di sekitar kompleks benteng, akan mampu mengusir lelah setelah mendaki ratusan anak tangga yang cukup terjal.

Bagi pengunjung yang menggunakan kenderaan bermotor roda dua atau roda empat, telah disediakan lahan parkir yang luas di depan anak tangga benteng. Bagi pengunjung yang ingin membawa kenderaannya sampai ke puncak, tersedia juga lahan parkir dipuncak dekat Benteng Ulupahu dengan alternatf jalan melingkari bukit. Harga Tanda Masuk ke lokasi Taman Purbakala sekaligus biaya parkir kenderaan sangat terjangkau, masing – masing di kenakan biaya Rp.3000 per orang.

Dari area parkir, ada dua rute untuk sampai ke tiga buah bangunan benteng ini. Rute pertama adalah melalui 657 anak tangga. Ke-657 anak tangga ini terbagi atas tiga bagian. Bagian pertama menuju Benteng Ulupahu, yakni 59 anak tangga. Selanjutnya pada bagian kedua menuju Benteng Otahiya ada 245 anak tangga. Untuk sampai ke puncak atau ke Banteng Otanaha yang juga benteng utama, terdapat 353 anak tangga.



PHOTO GALERRY

VIDEO